SELAMAT DATANG DI BLOG IKAPPI (IKATAN ALUMNI PONDOK PESANTREN IBADURRAHMAN)DAN SELALU IKUTI PERKEMBANGAN KAMI DI BLOG INI _SEMOGA SUKSES SELALU UNTUK KITA_

Senin, 15 Juli 2013

0 10 LANGKAH MENUJU SURGA

Rasulullah merupakan teladan terbaik manusia (QS al-Ahzab:21), perkataannya merupakan wahyu dari Allah SWT (QS an-Najm: 3-4) terpelihara dari dosa dan noda (ma’shum), sudah dijamin masuk syurga oleh Allah SWT (QS Al-Fath: 2), mempunyai akhlak yang sangat mulia (QS al-Qalam: 4). Oleh sebab itulah kita patut mencontoh apa yang sudah dilakukan oleh Rasulullah saw. 

Langkah pertama menuju syurga adalah senantiasa menjaga amalan wajib diikuti dengan amalan yang sunnah. Di antara amalan ibadah yang wajib adalah salat 5 waktu, dan salat wajib 5 waktu yang lebih utama adalah berjamaah di masjid. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda:“Shalat seorang laki-laki dengan berjamaah dibanding salatnya di rumah atau di pasarnya lebih utama (dilipatgandakan) pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu karena bila dia berwudhu dengan menyempurnakan wudhunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan salat berjamaah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya. Apabila dia melaksanakan salat, maka malaikat akan turun untuk mendoakannya selama dia masih berada di tempat salatnya, Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti pelaksanaan salat.”[HR Al-Bukhari no 131 dan Muslim no 649]. 

Dari Abu Musa dia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Manusia paling besar pahalanya dalam salat adalah yang paling jauh perjalanannya, lalu yang selanjutnya. Dan seseorang yang menunggu salat hingga melakukannya bersama imam, lebih besar pahalanya daripada yang melakukannya (sendirian) kemudian tidur.” [HR Muslim no 662]. 

Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Shalat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian.” [HR Al-Bukhari no 131 dan Muslim no 650].

Langkah kedua adalah salat tahajud, dalam Alquran surat al-Israa ayat 79, Allah SWT berfirman: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji"

Kemudian di dalam hadits Rasulullah saw bersabda: “Seutama-utama puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama salat sesudah salat wajib adalah salat malam.” (HR Muslim no 1163).

Langkah ketiga adalah senantiasa melakukan salat sunnah Rawatib (sunnah qobliyah dan ba’diyah). Salat rawatib 12 raka'at karena Allah SWT akan berhadiah sebuah istana di surga. Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha, ia berkata: "Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda, barangsiapa salat dalam sehari semalam dua belas rakaat akan dibangun untuknya rumah di surga, yaitu; empat rakaat sebelum Dzuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum salat Subuh.”(HR At-Tirmidzi).

"Shalat dua rakaat sebelum subuh, itu lebih baik daripada dunia dan segala isinya." (HR Muslim). 

Langkah keempat adalah membaca Alquran, selanjutnya membaca terjemahannya. Diriwayatkan daripada Abu Umamah Radhiyallahu‘anhu, katanya, "Aku medengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bacalah Alquran karena dia akan datang pada hari Kiamat sebagai juru syafaat bagi pembacanya.” (Riwayat Muslim). 

Allah SWT berfirman dalam surat Shad ayat 29, “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan agar mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (Shad: 29).

Langkah kelima adalah salat dhuha, minimal 2 rakaat. Dari Abu Dzar, dari Nabi saw beliau bersabda: “Pada pagi hari setiap tulang (persendian) dari kalian akan dihitung sebagai sedekah. Maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, memerintahkan kebaikan (amar ma’ruf) dan melarang dari berbuat munkar (nahi munkar) adalah sedekah. Semua itu cukup dengan dua rakaat yang dilaksanakan di waktu Dhuha.” [HR Muslim, Abu Dawud dan riwayat Bukhari dari Abu Hurairah]. 

Langkah keenam adalah menjaga wudhu, karena Allah SWT mencintai orang-orang yang suci."Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."(QS al-Baqarah: 222). 

Kemudian hadits Rasulullah SAW, “Barangsiapa tidur di malam hari dalam keadaan suci (berwudhu) maka malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya malaikat itu akan berucap ‘Ya Allah ampunilah hamba-Mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci,” (HR. Ibnu Hibban).

Langkah ketujuh adalah sedekah, karena dengan sedekah, Allah SWT melipatgandakan pahala kita dan memasukkan ke dalam syurga. “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS al-Hadid:18). 

“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR Bukhari no 3666, Muslim no 1027). 

Langkah kedelapan adalah membaca al-ma’tusat sugra atau kubra maupun zikir-zikir lainnya yang sesuai dengan syariat. Al-Ma’tsurat merupakan doa yang berasal dari Rasulullah saw dengan sanad yang shahih. dengan doa’ al-ma’tsurat dianjurkan untuk di baca setiap pagi dan sore, insyaAllah yang membacanya akan mendapatkan berbagai macam manfaat dan mempunyai hati yang tenang. Dari Nabi saw, “Penghulu istighfar adalah Allahumma anta rabbi…’barangsiapa membacanya di siang hari yakin dengannya, kemudian mati hari itu sebelum sore hari maka dia termasuk ahli surga, dan siapa yang membaca pada malam hari yakin dengannya lalu ia mati sebelum pagi hari, maka dia termasuk ahli surga,” (HR Bukhari).

Langkah kesembilan adalah membaca asmaul husna. Firman Allah SWT, "Dan Allah mempunyai nama-nama yang baik (yang mulia) maka serulah (dan berdoalah) kepadaNya dengan menyebut nama-nama itu, dan pulaukanlah orang-orang yang berpaling dari kebenaran dalam masa menggunakan nama-namaNya. Mereka akan mendapat balasan mengenai apa yang telah mereka kerjakan." (Al-A'raf:180). 

Kemudian hadits Rasulullah saw “Allah mempunyai 99 nama, seratus kurang satu. Barang siapa memahaminya akan masuk surga.” (Sahih Bukhari-Muslim). 

Langkah kesepuluh adalah berdoa’ kepada Allah SWT, kita melakukan doa’ supaya Allah mengabulkan setiap keinginan kita, dan supaya semua amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT di dalam Alqruan surat al-Mu'min ayat 60 Allah SWT berfirman, ”Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."

Kemudian hadits Rasulullah saw "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (al-Baqarah: 186). 

Dalam hadits Rasulullah saw bersabda, "Tidak ada sesuatu yang paling mulia bagi Allah SWT daripada doa."(HR Ahmad, Bukhari dalam Al Adabul Mufrad, Tirmidzi dan Hakim, dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami' no 5392). 

"Sesungguhnya barang siapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya."(HR Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami' no 2418). 

Pastikan selama melakukan rangkaian langkah ibadah-ibadah ini dilakukan degan niat yang ikhlas karena Allah SWT dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw kita melakukannya sepanjang hidup sampai berjumpa dengan Allah SWT yang terpenting dalam melakukan ibadah adalah istiqomah walaupun kecil. Dari ‘Aisyah binti Abi Bakr Ash-shiddiq radhiallahu anhuma berkata, Rasulullah saw bersabda :“Amalan yang lebih dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus dilakukan walaupun sedikit.” (HR Bukhari dan Muslim). Kemudian kita melanjutkan amalan ibadah-ibadah lainnya. Semoga dengan melakukan ibadah-ibadah ini memudahkan langkah kita berjumpa dengan Allah SWT dan dimasukkan ke dalam Syurga-Nya. 

Amiiin. 
Wallahualam Bissowaab

SUMBER 

0 komentar:

 

ikappi Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates